Dalam rangka memperingati Hari Owa Sedunia, yaitu tanggal 24 Oktober. Gibbonesia mengadakan “Festival Owa Indonesia” yang terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan dan diadakan selama bulan Oktober. Salah satu kegiatan yang diadakan berkolaborasi dengan Yayasan Kiara dan Swaraowa, yaitu instagram reels challenge.
Terdapat 9 pemenang, di mana 5 orang berkesempatan ke habitat owa jawa di Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) dan 1 orang ke Hutan Petungkriyono, sedangkan yang lainnya karena berada jauh dari kedua lokasi tersebut dikirimkan cenderamata. Salah satu pemenangnya yaitu Annisa Ramadani (@anisrmdh30) menceritakan pengalamannya main ke Cikaniki, habitat owa jawa di TNGHS.
Kumpul di IPB Dramaga
Annisa berkesempatan ke TNGHS tanggal 22-24 Oktober 2021. Para pemenang diminta untuk berkumpul terlebih dahulu di IPB Dramaga pada pukul 11.00 WIB. Berkenalan dengan para pemenang dari berbagai daerah Jabodetabek, perwakilan dari Gibbonesia dan Yayasan Kiara, serta ada beberapa anak IPB yang juga ikut serta menuju TNGHS. Kemudian saat tiba di lokasi, kami juga berkenalan dengan duta TNGHS dan mamang-mamang yang membantu selama kami di sana.
Oiya, kawasan TNGHS terdapat beberapa destinasi yang bisa dikunjungi. Nah, karena kami akan melihat owa jawa di habitanya, maka kami mengunjungi kawasan Cikaniki. Perjalanan dari IPB Dramaga menuju Cikaniki kurang lebih memakan waktu 4 jam. Rute menuju Cikaniki yang kami dilewati yaitu Leuwiliang, di mana jalan setelah melewati Pasar Tradisional Nanggung akan banyak menemui jalan tikungan, berlubang, dan setelahnya jalanan berbatu. Namun, perjalanan panjang dan melelahkan tersebut akan terbayar lunas dengan suguhan pemandangan yang sangat indah dan asri.
Perjalanan ke habitat Alami Owa
Esok paginya, kami sudah bersiap-siap sejak pukul 06.00 WIB. Rasa antusiasme ingin bertemu dengan owa jawa di habitat alami sangat menggebu-gebu. Di Cikaniki ini, terdapat 3 kelompok owa jawa yang dinamai dengan kelompok A, B, dan S. Kami akan melalui jalur yang biasa dilewati oleh kelompok A. Jalur ini terbilang yang tidak terlalu menanjak ataupun curam dibandingkan dua jalur kelompok owa jawa lainnya.
Baca juga : Mengenal Lebih Jauh Habitat Owa Jawa Serta Ancamannya!
Annisa baru mengetahui, bahwa owa jawa memiliki wilayah jelajah yang terbilang tidak berubah-ubah secara signifikan setiap tahunnya. Maka, kita bisa terus menggunakan jalur yang ada untuk mengamati kera imut ini.
Sambil terus mencari keberadaan owa jawa kelompok A, kami juga diberitahukan jenis-jenis tanaman yang dimakan maupun sebagai tempat tidur owa jawa. Jenis tanaman yang banyak dimakan oleh owa jawa ialah ficus, tetapi ia juga suka memakan jenis tanaman bambu, liana, maupun kecapi.
Lalu untuk pohon tidurnya, ada pohon rasamala. Pohon tidur ini biasanya dipilih yang memiliki dahan kuat, agar dapat menopang tubuh mereka dan menjaganya ketika hujan lebat. Selain itu, owa jawa termasuk satwa arboreal, yaitu menghabiskan waktunya di atas pohon.
Annisa pun bertanya-tanya, “Kalau mereka haus, ambil minumnya dari mana, ya? Apakah tidak mengambil air di sungai?” Nah, ternyata mereka akan mengambil air dari buah dan dedaunan maupun air yang tergenang di pepohonan berlubang.
Belum beruntung
Akhirnya kami pun tiba dipenghujung jalur pengamatan kelompok A, dekat dengan Cikaniki Resort Stasion. Sayang seribu sayang, belum dapat berjumpa dengan owa jawa. Eh, tapi sebenarnya ada beberapa yang melihat ketika istirahat di resort, ada yang bergerak-gerak di pohon nun jauh di sana, walau belum bisa melihat dengan jelas.
Harus diketahui bahwa owa jawa merupakan satwa yang dilindungi sejak tahun 1931 melalui Peraturan Perlindungan Binatang Liar No. 266. Status keterancamannya pun sudah endangered atau terancam punah pada IUCN (International Union for Conservation of Nature) atau lembaga internasional untuk konservasi alam.
Baca juga : Makanan Owa Jawa Adalah Buah-buahan, Apa Saja?
Sementara di-CITES (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora) atau konvensi perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam, owa jawa termasuk ke dalam kategori appendiks I. Artinya, semua jenis yang terancam punah dan berdampak apabila diperdagangkan.
Namun, perdagangan hewan tersebut masih marak sekali, di mana induk owa jawa dibunuh hanya untuk mengambil dan menjual bayinya.
Meski sudah dilindungi sedemikian rupa, masih saja banyak yang berburu bayi owa untuk kemudian dijual kepada para “pemelihara”. Padahal kalau ditelusuri lebih dalam, cara memperoleh bayi owa jawa, sang pemburu harus membunuh induknya. Sebab bayi owa jawa menempel dan bergelantung pada tubuh induknya didua bulan pertama masa hidupnya.
Untuk mengobati rasa tak bertemu dengan owa jawa, kami mampir dulu ke curug macan untuk menyegarkan diri bagi yang ingin berendam. Kalau tidak mau, tidak dipaksakan juga. Airnya jernih dan segar sekali, cocok banget dengan kondisi yang habis berjalan jauh.
Main kartu “Eat and Run”
Malamnya, agenda kami diisi dengan mendengarkan informasi tambahan tentang owa jawa yang disampaikan oleh Bu Ayu. Penulis baru tahu, bahwa ternyata pada owa jawa, suara yang paling bervariasi ada pada betinanya, sedangkan yang jantan lebih terdengar monoton.
Setelah itu, kami bermain kartu “Eat and Run” karya Kak Febi (@shihrodye). Permainannya seru banget, sampai-sampai ambisi untung menang sangat membara. Terlihat mudah karena setiap orang hanya diminta untuk mengumpulkan 3 kartu hewan (jika dimainkan minimal 4 orang). Namun ternyata, ada banyak kartu-kartu lainnya yang bisa membuat jengkel dan tak habis pikir. Jadilah, permainannya cukup memakan waktu.
Pulang ke rumah
Tepat tanggal 24 Oktober 2021, di mana tanggal diperingatinya hari owa sedunia. Kami semua berkemas untuk kembali ke rumah masing-masing. Rasanya sangat sebentar sekali menikmati keindahan tempat tinggal owa jawa ini.
Semoga dilain waktu bisa bertemu dengan kera imut dihabitanya. Gaungkan nyanyian owa kepada dunia!
Thank you very much for sharing, I learned a lot from your article. Very cool. Thanks.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?