Setelah lama melalui rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi owa jawa Aspinall Foundation, sepasang owa jawa bernama Lola dan Udin asal Garut akhirnya dilepasliarkan kembali ke habitatnya di Cagar Alam (CA) Gunung Tilu, Kabupaten Bandung, Jawa barat pada Selasa (6/9) minggu lalu loh!
Kita kenalan yuk sama pasangan owa jawa, Lola dan Udin!
Lola

Owa berjenis kelamin betina dengan berat badan 5,7 kg ini awalnya berasal dari penyerahan sukarela masyarakat di Garut, Jawa Barat. Sebelum diserahkan ke pihak berwenang, Lola merupakan peliharaan warga. Untungnya, sang pemilik sadar bahwa memelihara Lola sama saja menyiksanya karena ia akan kesepian dan tidak bisa berkembang biak.
Kini, Lola berusia 6 tahun dan telah menjalani masa karantina dan sosialiasi selama 3 tahun. Lola kemudian berpasangan dengan pasangan setianya yang bernama Udin.
Udin

Udin merupakan owa jawa berjenis kelamin jantan dengan berat badan 4 kg. Sama seperti Lola, Udin juga merupakan satwa penyerahan masyarakat di Cikelet, Kabupaten Garut. Mulanya, Udin dipelihara selama 3 tahun oleh warga. Tak hanya sendiri, Udin dipelihara bersama dengan owa betina bernama Kokom yang didapat dari hasil berburu di wilayah Cikelet. Sebelum diserahkan ke Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat Resor Sancang, kondisi Udin mengalami kekurangan nutrisi dan pakan. Hingga pada akhirnya pemilik menyerahkan Udin ke BKSDA pada 23 Juni 2021.
Baca juga : 2 Owa Jawa Dilepasliarkan di Cagar Alam Gunung Tilu
Proses rehabilitasi Lola dan Udin
Sebelum dilepasliarkan, Lola dan Udin telah melewati proses rehabilitasi. Sesaat setelah Lola dan Udin sampai di pusat rehabilitasi, mereka menjalani masa karantina dengan protokol kesehatan yang ketat selama 90 hari.
Selama itu, Lola dan udin akan diobservasi oleh dokter hewan dan petugas perawat satwa hingga siap dipindahkan ke tahap berikutnya yaitu sosialisasi. Di masa ini, satwa akan belajar banyak hal diantaranya pengenalan terhadap pakan alami, latihan pergerakan/lokomosi dan bersosialisasi satu sama lainnya.
Pelepasliaran owa jawa di Cagar alam
Setelah melewati proses rehabilitasi dan dinyatakan siap lahir batin, Lola dan Udin kemudian dilepasliarkan di Cagar Alam Gunung Tilu. Pelepasliaraan ini dilakukan oleh BBKSDA Jawa Barat bersama TAF IP sejak tahun 2014 sebagai upaya penguatan populasi owa jawa di Cagar Alam Gunung Tilu. Populasi di wilayah ini diestimasikan sekitar 45 individu berdasarkan hasil survey di tahun 2010. Sampai saat ini, sebanyak 49 individu hingga 4 kelahiran anak owa terpantau di Cagar Alam.

Fakta menarik tentang owa jawa :
- Owa jawa hidup berpasangan atau dikenal juga dengan istilah monogami. Selain, kedua induk di dalam keluarga juga terdapat 1 – 2 anak yang belum mandiri.
- Owa adalah salah satu primata endemik pulau Jawa yang saat ini persebarannya di alam hanya tersisa di hutan konservasi dan hutan lindung di Jawa Barat dan sebagian kecil di Jawa Tengah.
- Primata berbulu abu-abu ini tersebar di hutan dataran rendah hingga pegunungan dengan rentang ketinggian 0 – 1600 mdpl.
- Primata endemik jawa ini mengkonsumsi lebih dari 100 jenis tumbuhan yang berbeda dengan komposisi 61% buah, 38% daun, dan sisanya berbagai jenis makanan seperti bunga dan serangga.
- Primata ini bergantung pada keberadaan pohon. Mereka adalah satwa arboreal dan jarang turun ke tanah.
- Owa jawa dapat bergerak dari satu pohon ke pohon lainnya dengan cara bergelayutan (brakiasi) dengan luas jelajah berkisar 16 – 22 hektar.