2 owa jawa (Hylobates moloch) bernama Udin dan Lola telah dilepasliarkan ke ke habitat alaminya di Cagar Alam Gunung Tilu (CAGT), Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Pelepasliaran dua primata dilindungi itu dilakukan oleh Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Jawa Barat bersama The Aspinall Foundation Indonesia Program pada Selasa (6/9/2022).
Kepala Balai Besar KSDA Jawa Barat, Irawan Asaad, Ph.D mengatakan bahwa kedua owa tersebut telah melewati masa rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Primata Jawa.
“Lola merupakan owa betina berusia 6 tahun yang diserahkan secara sukarela oleh warga Garut kepada Petugas Balai Besar KSDA Jawa Barat pada 6 Maret 2018, sedangkan pasangannya Udin, owa jantan berusia 4 tahun, merupakan hasil penyerahan warga Santolo, Garut pada 23 Juni 2021 kepada petugas Resor Konservasi Wilayah Sancang,” terangnya melalui siaran pers.
Menurut Irawan, pelepasliaran primata dilindungi ini di CAGT bertujuan untuk meningkatkan dan menguatkan populasinya, dimana hanya tersisa tidak lebih dari 45 individu di alam, dan sejak tahun 2011 kerjasama konservasi primata Jawa diantaranya jenis owa Jawa telah dilakukan antara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) bersama dengan The Aspinall Foundation Indonesia Program (TAF-IP).
Baca juga : Rimba si Owa Siamang Ditranslokasi ke Lokasi Rehabilitasi di Sumatra
“Kerjasama ini telah berhasil melepasliarkan sebanyak 49 (empat puluh sembilan) individu owa hasil rehabilitasi ke habitat alam di Jawa Barat dan telah menghasilkan kelahiran bayi baru sebanyak 4 individu,” terangnya.
Owa jawa, lanjutnya, adalah salah satu jenis primata endemik Jawa yang masuk ke dalam daftar terancam punah (endangered) secara global dan populasinya di alam hanya tersisa sekitar 2.000-4.000 individu yang tersebar di beberapa Kawasan Konservasi dan hutan lindung di Jawa Barat dan sebagian kecil di kawasan hutan lindung di Jawa Tengah.
“Owa jawa bersama beberapa jenis satwa liar Indonesia lainnya juga telah masuk ke dalam daftar 25 spesies fauna dan flora yang masuk prioritas konservasi oleh Ditjen KSDAE dan menargetkan kenaikan populasi di alam dengan cara tetap menjaga populasi yang tersisa di alam agar tidak berkurang oleh gangguan serta penguatan populasi melalui pelepasliaran owa hasil rehabilitasi,” kata Irawan.
Thank you for your sharing. I am worried that I lack creative ideas. It is your article that makes me full of hope. Thank you. But, I have a question, can you help me?