Kekayaan hayati ini seharusnya menjadi kebanggaan bagi Indonesia. Namun sayangnya, hampir 90% di antaranya berada dalam ancaman kepunahan. Keresahan akan nasib primata inilah yang menjadi landasan terbentuknya peringatan Hari Primata Indonesia, yang digagas oleh Profauna sejak 30 Januari 2001 silam.
Momentum hari primata adalah panggilan. Karena setiap primata begitu berarti, dan keberadaan primata kita adalah hal yang luar biasa bagi alam Indonesia. Primata Indonesia harus kita lestarikan, dan terus kita wariskan kepada generasi pelindung berikutnya.
SEJARAH HARI PRIMATA INDONESIA
Hari Primata Indonesia pertama kali digagas oleh Profauna Indonesia sebagai bagian dari kampanye besarnya bernama “Primate Freedom Tour” pada 30 Januari 2001. Inisiasi peringatan Hari Primata Indonesia ini didasarkan pada keresahan akan nasib primata-primata Indonesia yang kian miris akibat berbagai permasalahan seperti perburuan, perdagangan, dan pemeliharaan.
Di tahun 2021, Kukangku dan Gibbonesia selaku komunitas yang mewakili primata, ikut aktif dalam mengkampanyekan isu-isu primata terkini yang salah satunya adalah “Serba-Serbi Primata di Media Sosial“. Isu tersebut tentunya kini menjadi semakin relevan melihat fenomena yang ada dan menjadi perhatian banyak pihak.
Kolaborasi penentuan hari Primata kembali digagas bersama-sama dengan Perhappi (Perhimpunan Ahli dan Pemerhati Primata Indonesia), Kukangku dan Gibbonesia, serta Forina (Forum Orangutan Indonesia) dengan membawa semangat yang lebih kekinian. Seperti,“Hidup Selaras: Manusia dan Primata Saling Menjaga Alam” di tahun 2022. Dan “Setiap Primata Itu Berarti” pada tahun 2023.
Perlahan, permasalahan-permasalahan pada Primata Indonesia silih berganti dengan berbagai tantangan baru. Namun yang pasti, semangat untuk terus menjaga Primata Indonesia kini telah semakin meluas dan berlanjut pada generasi saat ini yang menjadi harapan di kemudian nanti.
TEMA HARI PRIMATA INDONESIA
“PRIMATA KITA LUAR BIASA!”
Rasa takjub terhadap primata ini pun begitu erat dan berkembang dalam budaya suku-suku di Indonesia. Meski ada beberapa primata yang dikaitkan dengan hal-hal mistis, namun ada juga yang menempatkannya dengan penuh kesakralan.
Hal-hal yang luar biasa ini seringkali luput dari perhatian kita. Bahkan, banyak peran-peran unik dari primata belum sepenuhnya tergali dan diketahui. Jika hal ini bisa terungkap, tentu akan menjadi jawaban bagi ilmu pengetahuan.
Oleh karena itu, tema “Primata Kita Luar Biasa” dipilih sebagai semangat positif untuk mengenal lebih dekat primata yang ada di sekitar kita. Primata tak hanya sekedar mengisi dan menjadi penghuni hutan. Keberadaan primata berperan penting bagi kesinambungan alam dan eksistensi manusia –di masa lalu dan di masa depan-.
Dan tentu saja, kita akan berpacu dengan waktu. Membiarkannya punah dan binasa, atau menjaganya agar selalu luar biasa.
IKON PRIMATA 2024
OWA BILOU (Hylobates klossii)
Owa bilou atau owa mentawai adalah salah satu primata endemik yang hanya dapat ditemukan di Kepulauan Mentawai, seperti Pulau Siberut, Sipora, Pagai Utara dan Pagai selatan. Meski habitat alaminya terbatas, namun primata ini dapat beradaptasi dan ditemukan pada kawasan pantai hingga perbukitan.
Bilou dulu dianggap sebagai owa kerdil. Persepsi ini muncul karena ia seringkali dibandingkan dengan Siamang yang secara penampakan mirip dan lebih besar. Nyatanya, ukuran tubuh owa bilou hampir sama dengan owa lainnya. Owa bilou termasuk ke dalam jenis satwa dilindungi Indonesia, dan kategori Endangered pada Daftar Merah IUCN.
Sebagai primata monogami, owa bilou begitu erat dengan budaya masyarakat adat Mentawai. Sosok owa bilou direfleksikan dalam budaya tarian adat yaitu “turuk uliat bilou”, yang dipercaya sebagai bentuk komunikasi dengan roh.Tarian ini menceritakan tentang tiga owa bilou yang sedang bergembira di hari yang cerah, diiringi tetabuhan, dan hentakan kaki sikerei (dukun) yang menambah harmonisasi antara penabuh, penari dan pesan yang disampaikan.
Selain itu, masyarakat Mentawai juga memiliki kepercayaan jika owa bilou bersuara pada waktu yang tak biasa, merupakan pertanda ada musibah atau orang meninggal.
FAKTA UNIK PRIMATA INDONESIA
- Kukang adalah satu-satunya primata yang berbisa. Bisa kukang mirip seperti alergen pada kucing, dapat menyebabkan demam hingga syok anafilatik.
2. Tarsius memiliki mata terbesar di kalangan mamalia, terutama dengan ukuran tubuhnya yang
kecil. Matanya bahkan lebih besar dibanding otaknya.
3. Orangutan memiliki 97% DNA yang mirip dengan manusia, mereka adalah saudara dekat kita!
4. Siamang memiliki kantong gular di leher yang membantunya bernyanyi dengan nyaring. Suara siamang dapat terdengar hingga kejauhan 2 KM.
HARAPAN HARI PRIMATA INDONESIA 2024
Tentu setiap peringatan selalu memiliki harapan. Kita bareng-bareng wujudkan harapan-harapan primata di Indonesia untuk terus tetap lestari di alam.
- Meningkatnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan keberadaan primata Indonesia
- Mendorong upaya penegakan hukum bagi pelaku kejahatan terhadap primata Indonesia.
- Tumbuhnya individu-individu primata-manusia yang peduli akan kelestarian primata melalui cara-cara yang positif bagi satwa dan alam
- Menurunnya minat masyarakat dalam memelihara dan atau mengeksplotasi primata.
- Terciptanya keselarasan antara manusia dan primata yang berdampak baik bagi kesehatan lingkungan.
- Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam perlindungan primata dan habitatnya.
Semoga dengan adanya peringatan Hari Primata ini dapat menumbuhkan rasa kesadaran akan pentingnya primata di alam dan kita dapat hidup berdampingan dengan mereka!
Primata Kita Luar Biasa!